8
Jalan-jalan ke Candi Gedong Songo dan Susan Spa
Posted on Sunday, October 1, 2017
Liburan ke Semarang kemarin, saya gak mau cuma ke situ-situ
aja. Masak iya tiap kali ke semarang mainnya cuma di dalam kota aja, apalagi
liburan kali ini cukup lama, 5 hari! Jadilah saya request ke suami untuk pergi
keluar kota, pilihannya bisa ke Ungaran / Bandungan / Salatiga.
Idenya cukup banyak. Mulai dari ke Kopeng Tree Top, Umbul
Sidomukti, Candi Gedong Songo, Cimory (buat anak-anak biar bisa lihat sapi,
tapi tahun lalu sudah pernah), naik kereta uap lihat Rawa Pening, sampai makan
di Mang Engking yang pelihara macan. Ide nya banyak, tapi waktunya cuma satu
hari…
Akhirnya kami (saya) memutuskan untuk ke Candi Gedong Songo
aja. Kenapa? Soalnya saya udah kepengen setelah baca postingan T3ph yang ini…
(eh, malah beneran ketemu loh sama si Steph di mall secara gak sengaja =D).
Kita berangkat rame-rame sama 3 teman kuliah saya + 1
anaknya + susnya + rombongan kami sendiri yang terdiri dari saya, suami, Grace,
Theo, dan sus. Ber-10 tumplek-plek semua dalam satu mobil innova. Sempit gak?
Lumayan deh hahaha.. (Opsi bawa 2 mobil sih ada, tapi kan gak seru yah kalo
pisah-pisah).
Candi Gedong Songo itu lokasinya agak keluar sedikit dari
kota Semarang, kira-kira 1 jam, searah dengan Bandungan.
Sebelum sampe kita
makan siang dulu di Mang Engking. Mang Engking itu restoran seafood yang
suasananya mirip-mirip sama Telaga Sampireun. Uniknya sih karena mereka
pelihara 2 ekor macan. Kasihan sih sebenernya si macan dikandangin terus
begitu… (ya kali sore-sore diajak jalan-jalan keliling kompleks).
Dengan teganya nyuruh suami muter ke sebrang buat potoin kita-kita di saung. Nasib jadi cowo sendirian diantara cewe-cewe narsis hahaha |
Foto close up. Tuh kan cewe semua... (Theo blom di itung) |
Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi (makanya disebut songo.. yang dalam Bahasa jawa artinya Sembilan).
Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).
Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C)
Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, objek wisata ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda.
source: wikipedia
Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).
Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C)
Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, objek wisata ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda.
source: wikipedia
Tarif masuknya cukup 8 ribu aja per orang. Anak di bawah 5
tahun gratis =D.
Di sana, daerahnya berbukit-bukit, jadi antara candi 1 ke
candi 2 itu harus nanjak. Saya, dari bawah jalan ke Candi 1 aja ngos-ngosan..
boro-boro mau ke candi berikutnya. Lol
Untungnya, disana ada opsi naik kuda. Naik kudanya dari
bawah ke candi paling atas dulu, baru turun ke Candi 1 di paling bawah. Jadi
kebalikan sama jalur pejalan kaki.
Tarif naik kudanya sudah fixed sesuai price list yang ada.
Enak sih, jadi gak perlu tawar-tawaran. Eh tapi hati-hati ya, ada term and
conditionnya loh. Harga yang tercantum hanya untuk durasi satu jam.
Kelebihannya akan ada extra charge. Pas ditanya extra chargenya berapa, mereka
gak ada yang kasih jawaban. Katanya tergantung berapa lama waktu kelebihannya.
Penasaran kan Wisman apaan? Wisman itu ternyata buat orang asing! Bikin saya mikir aja wisman tuh singkatan apa toh? WISAtawan Antar Negara? hahaha |
Hore akhirnya Grace berani naik kuda juga =D. Ini premiernya Grace naik kuda loh. Setahun yang lalu di Puncak sama sekali gak berani naik kuda. Good job girl. |
Perjalanan menuju puncak. Seneng deh lihat pohon pinus begini. Jadi inget pelm Twilight (trus liat ke atas pohon, kali-kali ada bang Cullen lagi nemplok) |
Pemberhentian pertama di tempat candi yang paling tinggi.
Pemandangan di atas buaguuuuuuuuuusssssss pake BANGET.
Pemandandangan candi dengan latar belakang perbukitan.
Perjalanan menuju candi ke 9 |
Katanya candi ke 9, Tapi kok tulisannya 4? Kata bapak tukang kudanya, itu candi kelompok 4. *manggut-manggut* |
Candinya banyak yang udah runtuh. Entah apa dulunya tumpukan batu di sekitar candi. Gak ada penjelasan atau guidenya. |
Candi ini lokasinya ada di paling atas. Jadi bisa lihat hamparan hutan pinus dan candi lainnya yang letaknya lebih rendah. Pemandangannya gak kalah sama Canada kan? =D |
Pose dulu sama si neng kecil |
Baru pose ala-ala sama neng-neng gede =D |
Candinya sih kecil-kecil, dalemnya juga sempit banget, paling cuma muat 1 orang kalo duduk (siapa tau mau bertapa kan yah :P). Di sebagian candi, di dalamnya terdapat sesajen. Sebagian lagi kosong, malah banyak graffiti. Sebel banget liatnya. Plis deh guys, ini peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya lohhh. Mbok ya di eman-eman, dipelihara dengan baik. Masa malah di tulis-tulis "mawar was here". Cape dehhhhhhh
Selesai misuh-misuh dan poto-poto, tanpa makan waktu lama saya langsung naik kuda lagi mau ke
candi berikutnya. Pikiran saya, kan candinya masih banyak, masih ada 6 candi lagi. Sedangkan kita cuma
dikasih waktu satu jam. Apa cukup tuh?
Ternyata pikiran saya salah sodara sodari.
Dikira mah bakalan stop di semua candi yah. Gak tau nya, gak
stop-stop lagi sampe balik ke candi 1! Ya pantes lah satu jam cukuppppp. Tau gitu
mah tadi santai-santai dulu di atas -_-".
(Sebenernya kalau mau stop sih bisa aja request. Tapi gak
ada undakan buat naik ke kudanya lagi. Saya takut gak bisa balik ke punggung
kuda lagi haha *cupu*).
Setelah sampe bawah, kita balik ke Candi 1 yang terdekat buat foto-foto lagi. Ya maklum, belom puas foto-fotonya karena di atas tadi baru sedikit. |
Pulang dari candi, rencananya mau ke Pondok Kopi untuk afternoon snack di
Umbul Sidomukti. Eeh, setengah jalan, gak taunya jalanan di tutup karena ada ogoh-ogoh (pas hari sebelumnya adalah tanggal satu suro). Karena gak tau jalan lain dan sudah agak sore, kita batalkan deh rencana ke Umbul. Kami ganti haluan ke Susan Spa.
Susan Spa
Ada kapel kayak di Bali. Keren yahh |
Menurut saya, kalau gak nginep, disana sebenarnya gak ada yang spesial banget sih. Cuma lihat
kapel, burung merak, dan rumput ijo2 hahaha. Eh dari sini bisa lihat Rawa
Pening juga loh. Tapi kemarin gak jelas karena tertutup kabut. Yang pasti anak-anak
seneng, karena bisa lari-lari dan udaranya sejuk.
Kalo ada rejeki pengen ajak sekeluarga besar nginep di sini. Pasti happy deh. Apalagi ada kolam air hangatnya. Suasana dingin, berenang di air anget.. trus udahannya makan mie instant rebus pake telor setengah mateng.. hm, endeeus.
.
.
NB. Next trip pengen ke kopeng tree top nih. Mungkin lebih
worth it beberapa tahun lagi sih, ketika anak-anak sudah bisa diajak manjat
pohon. Tapi jangan kelamaan juga, takutnya saya yang keburu ciut nyalinya
hahaha. Ada yang mau ikutan?