Mendidik anak (ajaran rekoleksi babtisan bayi)
Posted on Monday, March 24, 2014
Hari minggu tanggal 9 Maret kemarin saya, Tomo dan kakaknya
Tomo pergi rekoleksi untuk babtisan Grace minggu depannya (postingannya terpisah ya). Saya kira acaranya bakalan membosankan, eh ternyata ngga sama sekali loh. Malah saya pikir amat sangat berguna banget apalagi buat ibu-ibu dan bapak-bapak baru. Penting nih dibaca-baca kalo ada yang lagi sebel sama anak gara-gara anaknya lagi bandel :)
Mengurus anak itu harus berdua, bukan mamanya aja atau papanya aja
Jangan pernah bilang “itu urusan
kamu” kalau soal anak ya. Bikinnya aja bareng, ngurusnya juga ya harus bareng
dong. Mama dan papa tanggung jawabnya sama besarnya kalau soal mendidik anak.
Para pria jangan hanya mementingkan uang dan materi dalam membesarkan anak. Memang uang
perlu (banget) untuk masukin anak ke sekolahan bagus, tapi selain dari itu anak
lebih membutuhkan waktu / quality time bersama ayahnya.
Anak itu pintar dan otaknya berkembang pesat dari dia umur 0 sampai
dengan 6 tahun
Otak anak dari 0-6 tahun itu
benar-benar seperti sponge. Tanpa perlu diajari mereka akan bisa sendiri
belajar bahasa ibunya. Tidak masalah kalau anak dari lahir diajarkan beberapa
bahasa, misalnya mamanya ngomong Indonesia, papanya bahasa inggris, mereka akan
otomatis bisa. Asalkan bahasanya tidak di campur-campur per kalimat ya. Belajar
musik juga lebih baik sejak dini, karena semakin tua semakin susah menyerapnya.
Nah, permasalahannya adalah sponge itu
tidak dapat memfilter mana yang baik dan mana yang buruk, makanya para orang tua harus hati-hati. Kalau anak
sampai diajarkan yang tidak baik baik sengaja maupun tidak sengaja, maka hal
yang buruk itulah yang akan masuk ke otak mereka.
Ajarkan mereka untuk meminta maaf
Penting sekali untuk orang tua
agar tidak memarahi anak di depan publik. Anak kecil pun punya harga diri.
Apabila anak salah, panggillah mereka ke kamar untuk bicara face to face.
Pandang mata mereka dan jelaskan kenapa mereka salah. Yakinkan mereka mengerti
kalau papa/mama tidak marah melainkan memberi tahu karena papa/mama sayang sama
mereka. Ajak anak bicara sampai matanya mengatakan “ya saya salah dan saya
minta maaf”.
Orang tua harus sabar dan jangan malu untuk minta maaf apabila salah
Ya orang tua juga bukan mahluk
sempurna, kadang kitapun bisa lepas kendali dan marah-marah ke anak. Apabila
kita salah kita harus minta maaf supaya anak tau cara minta maaf. Gimana anak
bisa minta maaf kalau orang tuanya sendiri tidak mencontohkan kan? Selalu ingat
bahwa anak akan selalu mencontoh orang tuanya.
Ajarkan anak membaca buku sejak dini
“Suatu hari, seorang putri bernama
Ana sedang bermain di halaman istananya yang megah dan luas”, anak akan
membayangkan istana yang megah dan luas, penuh dengan bunga-bunga berwarna-warni..
“Lalu putri Ana bertemu dengan
seekor kodok yang dapat bernyanyi”, anak akan membayangkan seekor kodok hijau muda,
kecil, bermata belok, melompat-lompat sambil bernyanyi..
Ya, itulah yang akan terjadi bila
anak membaca/dibacakan buku cerita. Imajinasinya akan terbuka luas dan otak
mereka akan menjadi lebih kreatif. Sering-seringlah ajari mereka membaca buku. Buku beneran lebih baik daripada buku digital yang ujung-ujungnya nanti malah maenan Angry bird (eh, masih trend gak sih?).
Batasi menonton karena mereka akan menjadi
pasif. Jaman sekarang banyak lho anak yang telat bicara sampai harus di speech
theraphy karena dari kecil dibiasakan nonton TV (true story nih, keponakan Tomo
telat ngomong dan kata-kata pertamanya adalah "FISH" gara-gara setiap hari
diputerin Finding Nemo -_-“).
Ajak anak mengenal Tuhan dan biasakan anak pergi ke Gereja (atau tempat
ibadah lainnya sesuai kepercayaan masing-masing)
Ajari juga anak membaca Kitab
Suci. Mereka harus tau bahwa Tuhan itu maha besar dan ajarkan mereka untuk
mencintai Tuhan melebihi apapun. Apabila mereka cinta dan takut kepada Tuhan
maka kita akan tenang nantinya karena apabila mereka mau berbuat hal buruk
mereka tau akan ada Tuhan yang maha melihat. Orang tua bisa gak tau, tapi Tuhan
selalu tau.
Sirami anak dengan pujian dan kata-kata positif
Tanpa kita sadari, dari 10
perkataan negative yang kita tujukan kepada anak dalam sehari hanya satu kata
positifnya.
Coba deh pikir, berapa kali dalam
sehari ini kalian sudah memarahi anak. Contoh: Makannya jagan dibuang-buang
kebawah, kotor! Jangan diberantakin legonya! Dan berapa kali kita telah memuji
anak dengan perkataan baik. Contoh: Dedek pinter yah makannya, Bagus sekali
tower legonya.
Penelitian oleh Dr. Masaru Emoto
membuktikan bahwa air yang diberi kata-kata positif, apabila dilihat dibawah
microscope, akan menghasilkan kristal indah dibandingkan dengan air yang diberi
kata-kata negatif (http://www.masaru-emoto.net/english/water-crystal.html).
Kalau air saja bisa demikian apalagi anak manusia toh? Tubuh kita terdiri dari
70% air, maka apabila anak diberikan kata negatif maka air di dalam tubuh akan
membentuk pola negative juga. Sirami anak kita dengan kata-kata positif maka
mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang positif. Puji dulu baru diberi tahu.
Jangan pernah meremehkan pertanyaan anak
Misalnya anak datang bertanya ke
mamanya, “mama.. kenapa langit warnanya biru..” dan mamanya menjawab, “mama
lagi sibuk, sana tanya mbak.” Sekali, dua kali, tiga kali… lama-lama anak ini
akan berasumsi kalau mau bertanya tanya ke mbak saja karena mama sibuk. Waaah
iya kalau mbaknya pinter.. kalau ngga.. ci-la-ka.
Contoh lain, ada anak datang ke
papanya yang baru pulang kerja. Kebetulan papanya ini lembur dan kena macet.
Anak ini hanya ingin dipangku dan dibacakan buku cerita. Baru satu atau dua
halaman papanya capek dan akhirnya bilang “papa capek, kamu dibacain mbak aja
ya”. sekali – dua kali, lama-lama anak akan berasumsi kalau papa pulang kerja
papa capek. Jangan ganggu papa. Begitu papanya sadar kalau anaknya tidak pernah
main dengan dia, anaknya sudah gede.. jangankan main sama papanya, yang ada
nanti anaknya kelayapan sama temennya gak tau kemana.
Intinya, jangan sekali-kali
meremehkan hal kecil. Hal kecil buat kita bisa menjadi hal besar untuk anak.
Refleksi diri
The thing that slap me in the face
most adalah waktu si ibu bilang “anak dari dalam perut itu udah tau loh
penolakan. Jadi apabila ada ortu yg bilang begini di awal kehamilan, “aduh aku
blom siap punya anak (lagi)”, “aduh kok cowo/cewe lagi sihh”, itu harus
hati-hati dan kalau bisa berdoa dan minta maaf. Karena tanpa disadari bisa jadi
anaknya dalam bawah sadar menjadi anak yang penakut/introvert gara-gara adanya
penolakan tsb.
Kenapa kok slap me in the face? Soalnya
dulu ceritanya saya mau jaga kandungan di awal-awal nikah supaya bisa keliling
dunia dulu, bungy jumping dulu, skiing dulu di New Zealand.. malah saya sudah
beli tiket ke Singapura rencana mau ke Universal Studio sebelum tau kalau saya
hamil seminggu sebelum kami berangkat. Saat itu perasaan saya happy tapi sempet
mikir “loh kenapa sekarang sih, kan saya masih pengen main”. Malah pada saat
itu kalau ditanya orang “hamil ya?” saya pasti jawabnya “iya nih” dengan
embel-embel “kecelakaan” :(
Semoga anak saya gak merasa
ditolak ya karena waktu awal-awal saya shok. Sekarang saya bersyukur banget kok
dikaruniai anak gak lama setelah menikah, apalagi kalau melihat banyak orang
yang pengen punya anak tapi belum dikasih. Kayaknya saya harus semedi dan
berdoa dulu nih minta maaf sama Tuhan dan sama anak saya :)
Setuju bgt gw ama point point nya. Kita juga berusaha menerapkan yg sama...
ReplyDeleteiyah man, smoga kita bisa :D
Deletetopik loe berat yah menandakan kita sbg ortu nggak gampang buat ngedidik anak2 apalagi udah era globalisasi gini
ReplyDeletedulu gw pernah ikut retret penyembuhan luka batin di lembah karmel, disitu dikasih tau kalau anak yg tertolak dr dlm kandungan biasanya bakalan ciong sm yg nolak dia, gmn caranya biar nggak saling benci si pihak penolak ayah atau ibu cukup meluk si anak dan minta maaf atas perlakuannya thd anak simple yah tp byk ortu mgkn gengsi minta maaf sm anak jd yah gt deh
wkt gw retret ada acara penyembuhan gitu jd dibawa kita dlm posisi doa yesus trus suster atau frater pd kasih ilustrasi dari kita dlm kandungan sampe usia kita skrg, bagi org yg membuka hati dan menerima yesus dan dia pernah berasa di tolak nanti disitu bakalan nangis meraung keras2 dan iye swrem abis gw gak berani buka mata haha krn kita harus fokus am persoalan pribadi apalagi sembari disitu para suster frater bernubuat sama bersabda pengetahuan "ada seorang bapak pd wkt kecil dia merasakan ditolak sewaktu dlm kandungan, skrg bapak itu merasakan aliran hangat di dalam perutnya bapak2 itu berusia diatas 50 th an dan duduk di sayap kiri, maafkan orang tua anda masfkanlah trus mulai deh berkumandang bhs roh lg buat doa nanti si bapak yg berasa lgs nangis mwndengking2 gitu deh baru disamperin sama tim doanya selain suster frater ada anggota KTM juga yg bantu biasanya
gw cm sekedar sharing nggak ada maksud apa2 :)
wah gw ngeri tuh kalo ikut gitu2an.. dan entah knp pasti gw kebawa suasana kanan kiri nangis dan akhirnya ikut mewek hahaa.
Deletesebenernya aneh ya, kok bisa sih orang di dalam kandungan sadar kalo ditolak? apa mungkin krn perlakuan orang tuanya sampe itu anak gede masih menolak kali ya? aduuhh smoga gak ada ciong-ciongan deh, ngeri gw.
btw ttg ret2 luka batin lo pernah ditulis di blog gak? kok gw blm pernah baca ya..
gak pernah nulis Mel hehehe abis takut topik sensi sih hihihi gw juga serem ikut gitu2an malah gak kenal karismatik sama sekali tapi disana gw dikasih karunia roh kudus bisa berbahasa roh sama puji2an (gw dapetnya yah pas retret itu) pernah juga dikasih karunia bersabda pengetahuan tapi gw secara gak lgs nolak misal ada seorang wanita yang blanlabla gw tahan itu mulut gw gak keluarin omongan gitu sampe sebadan gemeteran keringet dingin hihi habis gw takut
Deletegw juga lupa knp bisa si anak tau yg jelas itu pas hamil situasi kondisi ibu ngaruh ke anak, kaya gw hamil clarissa sensi bgt dan nangis begitu keluar anaknya cengeng smp skrg sensi, hamil conrad gw ceria anaknya pecicilan
biasa malem2 kl anak separo sadar gw suka doain mereka gak sampe tumpang tangan, usap2 aja rambut atau kening sembari blg sayang mrk, mrk cakep yah kata2 positif deh
Gue tuh percaya banget, ada kaitan besar antara perilaku anak dengan suasana hati ibu pas anak itu ada di dalam kandungan. Dan itu sering banget sudah ada bukti nyatanya dari orang-orang sekitar yang cerita ke gue. Kalau Abby gue gak tau, blm bisa nilai, tapi yang jelas ini anak aktifnya ampun2an. Mungkin karena dulu gue juga aktif banget pas lagi hamilin dia hahaha.
ReplyDeleteIntinya sih cuma 1, kalau udah siap buat nikah = siap untuk punya anak. Itu sih kata gereja.
gara2 komen lo gw jadi langsung tanya suami gw prilaku gw gimana pas hamil. Eh dia jawab "sama aja" dengan wajah datar -_-"
Deletehaaha
berarti sifat Grace sama gw bakalan sama dong yah? *ambil positipnya ajah*
iya le, gw sempet lupa sama hal itu, kalo siap nikah hrs siap punya anak.. tp skrg gw bersyukuuuuuuur banget banget dikaruniai anak :)
Setuju sama pointnya. Thanks for sharing yah Mel, kepake gak cuma nanti dah punya anak. Tapi juga bisa jadi bahan masukan ke temen2 yg mau dan akan punya anak juga. :)
ReplyDeletehehehe. Glad to share kok Py.. smoga ajarannya berguna buat kita yah
DeleteMel....postingan loe tamparan keras buat gw nie , gw ini selalu bilang ke org2 gw takut punya anak karna merasa ndk sanggup ngurusny, takut anakny salah didikan, tp dari denger nasehat org sekitar dan baca postingan loe gw tau jadi org tua susah banget tapi bahagia bisa punya anak melebihi segala2ny...thx mel for sharing, bnr2 membuka pikiran gw
ReplyDeletewah gw seneng banget kalo postingan gw bisa berguna Mir.. semoga kita bs menjadi ortu yg baik buat anak2 kita, amien!
Deletewaahh.. yang point telat ngomong setuju banget cii..
ReplyDeleteanak sepupu aku juga kaya gituu.. kebanyakan nonton sampe telat ngomong dan kata pertama nya bukan mama atau papa kaya kebanyakan anak laen..
iyaaa. anak2 skrg suka dibiarin ntn tv terus sampe lupa sama sekitarnya huhu
DeleteTantangan dalam mendidik anak sekarang ini emang tambah berat ya. Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman bikin orang tua kadang agak sepelein perkembangan anaknya. Sering kali liat dimall anak balita ditaruh distroller dikasih mainan ipad, emak bapaknya gak tau ada dimana cuma ngelihat susternya aja.
ReplyDeleteiyaaaaa. gw paling sebel kalo liat anak autis di mall mainan ipad. Justru ke mall kan harusnya buat jalan2. kalo mainan ipad mah dirumah ajeee wkwkwkk.. (smoga gw bs nerapin itu jg ke anak gw nantinya)
DeleteMel, gara2 abis baca postingan elo, gua langsung seru sendiri buat postingan juga. wkwkwkw.. *baru sekarang deh bisa komen* hahaha.. Postingan elo membantu gua juga mel. untuk persiapan gua punya anak nanti. Sejujur2nya gua juga pengen gua bisa jadi ortu yang terbaik buat anak gua nanti. dan point2 diatas mengingatkan gua lagi, hal2 apa aja yang penting untuk membangun relasi sama anak.. :)
ReplyDeleteThank mel.. Semangat yaah elo biar bisa jadi ortu yang terbaik buat grace.. :)
Thx for sharing mel, Jujur gw deg2an skrg krn bakal mo pny baby... Gw malah kepikirannya bisa jd ortu yg baek ga ya, yg ga suka ngomel2 gt hahaha... Tp emang bener yg lu tulis, gw soalnya suka anak2 jd sering merhatiin klo anaknya bermasalah kdg tu bkn krn anaknya tp krn ortunya jg pny peran. Skrg jg kadang2 jd ngomong sendiri klo sedih, kecapekan sampe perut senut2 ato makan ga sehat, sorry ya dede hehe...
ReplyDeleteLu pasti bisa jd super mommy buat grace ;)
Wah mel gue juga tertampar nih hahahaha waktu tau hamil kan nangis2 ketakutan, waktu tu nyokap lgs bilang ga bole begitu krn walaupun masih kecil bgt usia kandungan tapi si janin uda tau dan ngerasa kalau mama nya ga pengenin dia. Mesti minta maap dah sama marco hihihi.
ReplyDeleteTruss pas hamil gue bawaannya emosi aja di kantor, galak sm si bos. Ini marco makin gede makin kliatan galak nya T_T
Thanks for sharing Mel! Jadi pengingat buat gue.
ReplyDeleteThanks tipsnya Mel, bagus banget. Aku blom punya anak sih, masih berdoa dan berusaha. Semoga segera ya, biar bisa praktekin teori yang diatas tadi :)
ReplyDelete