Dari purwokerto kami ada 2 opsi, mau ikut rombongan keluarga besar (asli besar banget, ada 14 orang) road trip ke pangandaran, green canyon, garut, bandung, lalu jakarta, atau jalan sendiri ke Jogja. Memang seru sih jalan sama rombongan keluarga, tapi... Saya mikirnya pasti capek di jalan deh, karena mereka menginap hanya 1 malam di masing-masing kota. Yang berarti kami setiap hari harus berada di bus minimal 3 jam, sampai hotel, unpacking, dan besok paginya harus packing lagi, and so on..

Jadi, saya, suami, Grace dan sus memutuskan untuk pisah saja jalan-jalannya. Untung mama papa saya ngerti. Lucunya, justru saya kok sempet mellow waktu mengantar mereka pergi. Semua keluarga besar saya yang rame dan lucu-lucu naik ke bus, lalu dadah-dadah sembari busnya jalan. Should we be in there?, pikir saya :p

Rute kami adalah Jogjakarta, dengan meningap di Kaliurang 2 malam, lalu Jogja 1 malam, lalu balik ke Jakarta dengan pesawat.

Purwokerto - Jogja kami naik kereta Gajahwong, yaitu kereta ekonomi plus. Bedanya dengan kereta Jakarta - Pwkt yg tipe kelas bisnis adalah kereta ini tempat duduknya jadi 1 kursi panjang untuk 2 orang, dan berhadap-hadapan depan belakang. Kalau yg bisnis kan duduknya sendiri-sendiri kayak di pesawat. Walopun tipe ekonomi, tapi ekonomi plus ada AC nya, dan lumayan dingin karena sudah AC sentral. Gak enaknya cuma satu, senderan kursinya tegak banget! Lumayan encok kalau perjalanan panjang.

Perjalanan memakan waktu 3 jam. Sukanya saya, kereta itu on time banget yaaaa. Berhentinya cuma 10 menit, jadi jangan sampai ngaret kalau naik kereta. Saya dapat tempat duduk berhadapan dengan seorang pemuda yang lagi tiduran pake sarung. Sedangkan sus berhadapan dengan sepasang suami istri seumuran papa saya. Kok kami gak duduk berhadapan? Soalnya Tomo gak tau kalau bakalan berhadapan duduknya, jadi dia pilihnya yang sebaris (ketahuan gak pernah naik kereta).

Saya sudah parno takut mas-nya gak sopan, tapi ternyata mas-nya baik. Suka senyum sama Grace. Si bapak malah bawel banget ngajakin kita ngobrol. Ternyata si bapak asli dari Jogja. Beliau malah kasih tau kita tempat-tempat mana saja yang bagus. Benar kata teman saya, kalau naik kereta bisnis/eksekutif penumpangnya individualis, sedangkan kalau naik ekonomi, seru, karena bisa kenalan dan ngobrol sama penumpang lain :)

Cuma butuh waktu 15 menit setelah kereta jalan, Gracenya langsung tidur. Tidur kali ini cukup fantastis, 2 jam lebih. Padahal kalau tidur di rumah jarang bisa sampai 2 jam.

Mungkin karena hari biasa dan bukan musim liburan, gerbong kereta kami lumayan sepi. Setelah 2 jam-an, kami pindah tempat duduk yang depannya kosong. Lumayan, bisa selonjorin kaki. Karena dipindah, as expected, Grace pun bangun. Grace makan siang, sedangkan kami bertiga makan mendoan sampe ludes satu besek :p.

Sambil makan, kami malah disuguhkan tontonan gratis loh. Jadi, ada satu mas-mas lain yang mainan wayang kulit. Wah, langsung kerasa nih suasanya Jogjanya.

Selesai makan, gak lama kami pun tiba di stasiun Tugu Jogjakarta. Kami sudah ditunggu sama temannya teman saya yang mengantarkan mobil sewaan.

Dengan hanya mengandalkan hape berisikan google dan gmap kami akan berpetualang berkeliling Jogja. Wohooo! *excited*

Karena kami semua buta dan gak pernah ke Jogja, kamipun langsung bingung, mau cari makan dimana yaaa. Hahaha....

Akhirnya kami mampir di salah satu kedai soto di dekat stasiun. Rasanya.. Biasa saja malah cenderung tidak enak menurut saya. Padahal Katon Bagaskara aja pernah makan disini loh. Ada fotonya pose bersama si ibu pemilik soto.

Selesai makan, kamipun langsung menuju Kaliurang.

Kaliurang adanya di kaki gunung Merapi, sekitar 40 menit dari Malioboro dengan mobil pribadi. Yah, semacam Puncaknya Jakarta deh (minus macetnya, of course).

Jalan Kaliurang sendiri tidak sepadat di Jogja. Cukup banyak restoran di kiri dan kanan jalan, sehingga memudahkan kita kalau mau cari makan. Jalanan besarnya satu, yaitu jalan Kaliurang. Tapi karena kami menggunakan google map dengan opsi "shortest distance", maka kami diarahkan oleh google lewat jalan kecil.

Selama dijalan kami disuguhkan oleh pemandangan sawah dan sawah dan sawah lagi. haha.. Asli, sepanjang jalan cuma ada sawah dan rumah penduduk. Pada saat sore sih bagus ya, tapi pas malam serem juga soalnya sepi dan jarang mobil lewat.

Kami menginap di Sambi Resort.

Kenapa disana? karena hasil dari research di google dan agoda, itulah salah satu resort hotel yang cukup murah *penting* dengan pemandangan bagus.

Terus terang, saya sendiri tidak terlalu banyak ekspetasi melihat harga hotelnya yang lebih murah daripada hotel di Jogja. Saya kira bakalan, yah, seadanya, dan sederhana...

Tapi, begitu sampai disana.. saya terpukau!!!

Bagus banget!!!

Mana pula kan saya kesana pas hari kerja ya, jadi sepiiiiii. Serasa resort milik pribadi =)

Maka dari itu saya memutuskan untuk membuat postingan tersendiri untuk Sambi Resort ini... karena saya belum bisa move on, teman!

Silakan dilihat sendiri ya...

Pemandangan dari pintu masuk. View pedesaan, rumah berbentuk gubuk, sawah dan padi yang menguning, plus rayuan pohon kelapa (coba saya bisa bikin puisi, yah)

Kolam renang imut yang letaknya persis di depan kamar kami. Grace seru lari-lari sendiri, papa telponan sama keluarga

Itu kursi yang disediakan di belakang kamar. Pemandangannya seperti foto di bawah. Bikin betah bengong sambil berhayal sore-sore (kalo gak digangguin sama bayi iseng)

Pemandangan dari pintu belakang kamar. Bangunan disebrang sana adalah bangunan kamar lagi

Kamar kami. Cukup luas dan bersih. Hello from Grace and papa =)

Kolam ikan + kura-kura + kodok. Setiap hari berkali-kali Grace ngeliatin ikan di sini.

Jalan setapak menuju luar. Itu tuh kolam ikan favorit Grace ada di sana

Found, Buddha statue. Apakah pemiliknya beragama Buddha?

Jalan menuju luar melewati sungai alami (bukan buatan). Di dalam Gazebo itu saya sempat ngelihat tokek guedee! Kayaknya bisnis tokek boleh nih hahaha...

Ini nih sungai alaminya. Airnya deras.

Jalan menuju luar. Setiap hari ngelewati jalan kayak begini saya betah. Bangunan di kiri adalah tempat spa, persis disebelah sungai. Saya pengeeeeeen banget nyobain, tapi sayangnya gak sempat.

View jembatan lagi. As I said, saya gak bisa move-on, kakak!!!