Pembabtisan Theo
Posted on Saturday, April 15, 2017
Kali ini mau cerita tentang Babtisannya Theo tanggal 19 Maret 2017, tepat banget ulang bulannya Theo yang ke-7.
Minggu sebelumnya, seperti 3 tahun yang lalu, kami diberikan rekoleksi singkat mengenai kenapa anak harus di babtis. Anak itu, walaupun belum bisa apa-apa tapi sebenarnya sudah membawa dosa asal, yaitu dosa yang dibawa oleh Adam dan Hawa. Jadi anak di babtis supaya diberikan penyelamatan dan dosa asalnya dihapuskan.
Rekoleksinya juga mengajarkan orang tua gimana cara mendidik anak. Bahwa agama itu penting dikenalkan kepada anak sejak dini, dan kita sebagai orang tua harus memberikan contoh kepada anak. Misalnya ngajarin berdoa, rutin ke Gereja, ikut bina iman, dsb.
Kita juga dikasih tahu kalau otak anak itu seperti sponge. Kalau kita curahkan dengan kata-kata yang positif, kata-kata pujian, maka kata-kata itu akan membentuk otak anak yang positif. Jadi, walaupun anak lagi nakal, kita gak boleh kasih kata-kata negatif (misalnya bilang anak nakal, males, dll). Karena nanti yang dia tangkap adalah "oh iya ya, saya nakal", takutnya anak malah jadi nakal beneran kan...
Ajarkan anak untuk mencintai Yesus melebihi cintanya kepada papa dan mama. Ajarkan dia berkata "Yesus, I love you" dan biar anak-anak bisa bilang begitu setiap hari. Karena kita sebagai orang tua gak bisa menemani anak 24 jam setiap hari. Ketika anak sudah dewasa, kalau anak sampai gak cinta sama Yesus, maka yang ditakutkan adalah mereka lari ke dalam dosa. Kalau dari kecil kita tanamkan bahwa Yesus itu baik, Yesus itu tempat dimana kita dapat berlindung, maka kita bisa yakin bahwa anak-anak kita akan menjadi anak yang baik dan jauh dari dosa.
Kita juga harus mengenalkan anak sama kitab suci. Maklum yah, biasanya orang Katholik jarang pegang alkitab, beda banget sama orang Kristen yang sampe hafal sama ayat-ayat :p Makanya, dari kecil seharusnya kita sudah ajarin anak membaca alkitab supaya sudah akrab sama buku tersebut. Jangan udah gede baru dikenalkan, yang ada anak itu merasa asing, jadi lebih susah lagi untuk memulai membuka dan membacanya.
Wah, bagus banget rekoleksinya. Saya sampe berlinangan air mata karena tersentuh sekaligus tertampar :p Eh, bukan saya aja loh, mama-mama disebelah saja juga pada nangis kokkk. Rasa-rasanya saya pengen ikut deh acara seperti ini setiap tahun, biar kalo pas kesel-kesel sama bocah jadi bisa langsung sayang-sayang lagi karena "di-ingatkan". (bukan berarti saya mau bikin anak lagi supaya bisa babtis tiap taon ya, ampun makkk hahaha).
Babtisan diadakan jam 11 siang. Saya pikir jamnya oke banget nih jamnya, karena biasanya Theo bobok siang jam 9-10, setelah itu main sampe jam 1an baru bobok lagi. Jadi jam 11 harusnya pas dia seger. Ternyata, oh ternyata, entah kenapa Theo gak tidur jam 9 itu. Tidur deng, tapi kayak cuman 10 menitan gitu. Mungkin karena persiapan kitanya yang terlalu heboh ya, sampe dia tidur aja gak tenang :p So, as you can guess lah, Theo si anak super anteng ini harus menahan ngantuknya, alias gak bisa bobok di gereja, dan akhirnya rewel di tengah misa.
Ya maklum sih kalo dia gak bisa bobok. Soalnya, bayi yang dibabtis itu harus maju baris ke depan romo sampe 3x.
Pertama, diberkati sama romo, dan kedua orang tuanya, dimana saya dudul banget karena saya kira yang berkati cukup papa nya aja. Saya bengong sampe di liatin romo karena gak kasih tanda salib di dahinya Theo, DOH!.
Yang kedua, dibabtis dengan cara disiram pakai air di kepala. Yang ini sih saya juga kaget. Soalnya pas Grace disiramnya itu sedikit doang. Nah yang ini romo nya semangat banget, nyiramnya byuuuuuur aja gitu segayung sampe kepala anak pada basah kuyup semua haha. Ya pokoknya seru deh bagian ini, bocah-bocah pada kompakan nangis. PS. Airnya juga dingin bok!
Yang ketiga, setelah pada nangis, ini kita harus maju lagi dan dikasih lilin. Lumayan sih bikin Theo diem dan bengong lihatin lilin wwkwkwk...
Setelah itu nangis-nangis heboh lagi kemudian bobok.
Gak keliatan kan kalo aku habis nangis heboh >_<. Lumayan bisa di distract sama lilin. |
Padahal bagian terkahir ini juga penting loh. Alias bagian foto bersama! Ya mo gimana lagi, kalo dibangunin pasti nangis-nangis. Jadilah foto babtisannya Theo, anaknya pas molor semua...
T. Francis mau foto dulu sama Pope Francis |
Akhir kata, sesuai dengan tujuan pembabtisan, semoga Theo jadi anak yang takut akan Tuhan, hidup sesuai dengan perintah-Nya, dan diberikan keselamatan kekal. Amin.
Selamat yah Theo, semoga menjadi anak yang taat akan firman Tuhan.
ReplyDeleteRekoleksinya bagus yah hehehe, gw nggak inget rekoleksi atau kayanya gw nggak dtg deh *jangan ditiru*
congrats ya theo...
ReplyDelete