Keluarga Cemara
Posted on Tuesday, January 15, 2019
Saya
gak ingat kapan pertama kali nonton bioskop. Yang saya ingat, papa saya sering
banget ngajak saya nonton film silat-nya Jet Lee. Itu tuh, film silat yang
rambut para cowoknya botak di depan dan belakangnya di kepang puanjang sampe ke
pantat hahaha. Bioskopnya di pluit plaza yang sudah alih fungsi jadi ruko
sekarang.
Dulu,
kalau mau beli tiket bioskop, kita harus antri di depan nomor studio yang kita
mau. Misalkan, film A main di studio 1, ya kita harus antri di antrian studio
1. Gak bisa tuh sembarang antri, walaupun sebelahnya antriannya lebih pendek.
Ditambah
lagi, 1 film cuma main di 1 studio, kecuali filmnya laku banget, bisa main 2
studio. Makanya biasa film yang lagi happening antriannya bisa puanjaaaaaaang
banget, dan sebelah-sebelahnya bisa kosong, hehe.
Ada
enak dan gak enaknya. Enak kalo kita mau nonton di studio yang sepi. Sepi bukan
berarti filmnya gak bagus, bisa juga karena sudah lama tayang jadi orang-orang
sudah pada nonton. Nah kalo gitu kita gak perlu antri panjang deh. Gak enaknya
yaa itu, buat para masyarakat ‘gaul’ yang selalu pengen jadi yang pertama
nonton, selamat mengantri :).
Terus,
kita hanya bisa beli film di beberapa jam sebelum waktu tayang. Jadi gak bisa
tuh kita beli tiket siang buat nonton malem. Jadi, emang harus niat antri
beberapa jam sebelum tayang, kalo gak, bisa-bisa sudah capek antri, eh tiketnya
habis.. huhu…
Kalau
jaman sekarang enak ya, tinggal klik-klik di HP bisa beli tiket. Ngeprint nya
juga gak perlu antri lama karena tinggal scan barcode ;)
What
a good old memories… :)
Nah,
saya juga pengen anak-anak saya punya memori yang bagus ketika mereka nonton
bioskop (kayak saya sekarang yang lagi senyum-senyum sendiri mengingat-ingat
masa lalu). Saya gak mau mengajak anak ke bioskop apabila mereka tidak siap.
Sering lho, saya melihat keluarga yang membawa anak dibawah 1 tahun ke bioskop.
Selain mereka tidak mengerti dan mengganggu orang lain, saya merasa kasihan
sama telinga mereka. Suara Dolby surround sound itu kan kenceng banget,
sedangkan anak bayi kan sensitive telinganya. Kenapa sih gak dititipkan saja ke
sodara. Atau kalo ga bisa dititipin, ya, gantian lah nontonnya antara papa dan
mamanya.
Lah,
saya jadi ngomel.
Kembali
ke cerita saya. Saya merasa anak itu siap kalau mereka sudah mengerti apa yang
mereka tonton dengan bisa bertanya mengenai jalan cerita, dan menghabiskan 1
film tanpa jeda “kebosanan”. Biarin aja dibilang gak gaul karena gak pernah
ajak anak ke bioskop. Lagian, anak gak suka nonton bukannya menjadi suatu
keuntungan ya di jaman digital seperti sekarang.
Nah,
di usia Grace yang ke 5 ini, akhirnya hari Minggu kemarin, saya mengajaknya
untuk ke bioskop. Kenapa baru sekarang? Karena sebelum ini dia selalu merasa
bosan nonton film yang panjang. Sukanya cuma nonton youtube macam Peppa Pig yang
durasinya hanya belasan menit. Eh, tau-tau di TV ada film Cinderella dan dia
suka. Kemudian ada film Spiderman 1 yang jadul dan dia suka juga. Bisa betah
nonton 1 film non-stop dan tanya macem2. Nah, berarti dia siap nih diajak ke
bioskop *big grin*.
Sebelumnya,
di rumah saya sudah ajak dia “trial” dengan nonton film “Petualangan Sherina”
dan dia juga suka!
Untuk
film pertamanya, saya sengaja pilih film yang “sederhana”. Pake Bahasa
Indonesia, dan sebisa mungkin tidak ada unsur dewasanya.
Dan
film “Keluara Cemara” ini JUARA BANGET.
Saya bisa bilang juara karena..
- Konfiknya simple. Saya juga sudah jelaskan arti “bangkrut” sehari sebelum kita nonton supaya penjelasannya gak panjang di dalam bioskop hehe #wellprepared
- Hampir tidak ada orang jahatnya. Yang jadi orang jahat aja menurut saya baik karena minta maaf ketika menyita rumah, karena memang kerjaan dia ya itu.
- Tidak ada kata-kata kotornya
- Tidak ada kekerasan yang ketara (tau-tau mukanya berdarah, tanpa memperlihatkan tonjokannya)
- Semua orang baik dan saling menolong. Saya paling suka sama temen-temennya Euis. Walaupun orang baru dari Jakarta sama sekali gak di bully, malah langsung disayang sama temen-temennya.
- Lucu. Dan yang penting, lucunya simple dan gak perlu mikir, macam ngedorong becak yang gak maju-maju karena keberatan yang sukses bikin Grace ketawa-tawa.
- Semua acting pemainnya BAGUS.
Pokoknya
PERFECT buat anak-anak. Memang pas banget kategorinya untuk segala umur.
Grace
sukses nonton sampai habis, walaupun sempet tanya “mah, filmnya masih lama?
Grace ngantuk”. Yang saya yakin bukan karena filmnya ngantukin, tapi karena dia
beneran ngantuk (saya nonton jam 12. Jam tidurnya ngantuknya
dia :P)
Saya
sih sempet bosen sedikit karena alurnya lambat. Tapi mungkin karena saya bukan
penyuka film drama. Just not my cup of coffee, lah.
Overall
saya kasih 9/10 untuk film ini, dan 10/10 untuk aktingnya Widuri (Ara) yang
super duper cuteeeeeee.
PS.
Selain
Grace, ada juga yang pertama kali ke biskop. SUS! Dan saya lihat di beberapa
adegan dia lagi nangis hahahahaha.
Harta yang paling berharga adalah keluarga Istana yang paling indah adalah keluarga. Sedih sebentar lagi mau ditinggal sus yang mau nerusin kuliah, padahal sudah seperti keluarga sendiri. |
jayden juga nonton sempet bosen di tengah2, dan gua ga yakin dia ngerti apa engga sama ceritanya hahahaha...
ReplyDeletewahhh bagus ya film ini? jadi pengen ajak Faith, ga yakin Daniel suka soalnya hehehe...
ReplyDeleteiya banget dulu kalau ngantri mau nonton sampai panjang mengular hihihi sekarang semua udah mudah yah.
Sus elu kagak ambil weekend course aja kayak sus gue, Mel? Jadi dia cuma off weekend doang. Masih sama kan ya dia? Sus gue thn ini kayaknya bakalan lulus tuh ambil weekend course. Too bad gue kagak sempet nonton film ini, udah keburu balik. Padahal gue suka serial TVnya.
ReplyDeletefilm keluarga cemara cocok banget ditonton untuk keluarga. ringan dan bikin sedih
ReplyDelete