20

Mendidik anak (ajaran rekoleksi babtisan bayi)

Posted on Monday, March 24, 2014

Hari minggu tanggal 9 Maret kemarin saya, Tomo dan kakaknya Tomo pergi rekoleksi untuk babtisan Grace minggu depannya (postingannya terpisah ya). Saya kira acaranya bakalan membosankan, eh ternyata ngga sama sekali loh. Malah saya pikir amat sangat berguna banget apalagi buat ibu-ibu dan bapak-bapak baru. Penting nih dibaca-baca kalo ada yang lagi sebel sama anak gara-gara anaknya lagi bandel :)

Mengurus anak itu harus berdua, bukan mamanya aja atau papanya aja
Jangan pernah bilang “itu urusan kamu” kalau soal anak ya. Bikinnya aja bareng, ngurusnya juga ya harus bareng dong. Mama dan papa tanggung jawabnya sama besarnya kalau soal mendidik anak. Para pria jangan hanya mementingkan uang dan materi dalam membesarkan anak. Memang uang perlu (banget) untuk masukin anak ke sekolahan bagus, tapi selain dari itu anak lebih membutuhkan waktu / quality time bersama ayahnya.

Anak itu pintar dan otaknya berkembang pesat dari dia umur 0 sampai dengan 6 tahun
Otak anak dari 0-6 tahun itu benar-benar seperti sponge. Tanpa perlu diajari mereka akan bisa sendiri belajar bahasa ibunya. Tidak masalah kalau anak dari lahir diajarkan beberapa bahasa, misalnya mamanya ngomong Indonesia, papanya bahasa inggris, mereka akan otomatis bisa. Asalkan bahasanya tidak di campur-campur per kalimat ya. Belajar musik juga lebih baik sejak dini, karena semakin tua semakin susah menyerapnya.
Nah, permasalahannya adalah sponge itu tidak dapat memfilter mana yang baik dan mana yang buruk, makanya para orang tua harus hati-hati. Kalau anak sampai diajarkan yang tidak baik baik sengaja maupun tidak sengaja, maka hal yang buruk itulah yang akan masuk ke otak mereka.

Ajarkan mereka untuk meminta maaf
Penting sekali untuk orang tua agar tidak memarahi anak di depan publik. Anak kecil pun punya harga diri. Apabila anak salah, panggillah mereka ke kamar untuk bicara face to face. Pandang mata mereka dan jelaskan kenapa mereka salah. Yakinkan mereka mengerti kalau papa/mama tidak marah melainkan memberi tahu karena papa/mama sayang sama mereka. Ajak anak bicara sampai matanya mengatakan “ya saya salah dan saya minta maaf”.

Orang tua harus sabar dan jangan malu untuk minta maaf apabila salah
Ya orang tua juga bukan mahluk sempurna, kadang kitapun bisa lepas kendali dan marah-marah ke anak. Apabila kita salah kita harus minta maaf supaya anak tau cara minta maaf. Gimana anak bisa minta maaf kalau orang tuanya sendiri tidak mencontohkan kan? Selalu ingat bahwa anak akan selalu mencontoh orang tuanya.

Ajarkan anak membaca buku sejak dini
“Suatu hari, seorang putri bernama Ana sedang bermain di halaman istananya yang megah dan luas”, anak akan membayangkan istana yang megah dan luas, penuh dengan bunga-bunga berwarna-warni..
“Lalu putri Ana bertemu dengan seekor kodok yang dapat bernyanyi”, anak akan membayangkan seekor kodok hijau muda, kecil, bermata belok, melompat-lompat sambil bernyanyi..

Ya, itulah yang akan terjadi bila anak membaca/dibacakan buku cerita. Imajinasinya akan terbuka luas dan otak mereka akan menjadi lebih kreatif. Sering-seringlah ajari mereka membaca buku. Buku beneran lebih baik daripada buku digital yang ujung-ujungnya nanti malah maenan Angry bird (eh, masih trend gak sih?). 

Batasi menonton karena mereka akan menjadi pasif. Jaman sekarang banyak lho anak yang telat bicara sampai harus di speech theraphy karena dari kecil dibiasakan nonton TV (true story nih, keponakan Tomo telat ngomong dan kata-kata pertamanya adalah "FISH" gara-gara setiap hari diputerin Finding Nemo -_-“).

Ajak anak mengenal Tuhan dan biasakan anak pergi ke Gereja (atau tempat ibadah lainnya sesuai kepercayaan masing-masing)
Ajari juga anak membaca Kitab Suci. Mereka harus tau bahwa Tuhan itu maha besar dan ajarkan mereka untuk mencintai Tuhan melebihi apapun. Apabila mereka cinta dan takut kepada Tuhan maka kita akan tenang nantinya karena apabila mereka mau berbuat hal buruk mereka tau akan ada Tuhan yang maha melihat. Orang tua bisa gak tau, tapi Tuhan selalu tau.

Sirami anak dengan pujian dan kata-kata positif
Tanpa kita sadari, dari 10 perkataan negative yang kita tujukan kepada anak dalam sehari hanya satu kata positifnya.

Coba deh pikir, berapa kali dalam sehari ini kalian sudah memarahi anak. Contoh: Makannya jagan dibuang-buang kebawah, kotor! Jangan diberantakin legonya! Dan berapa kali kita telah memuji anak dengan perkataan baik. Contoh: Dedek pinter yah makannya, Bagus sekali tower legonya. 

Penelitian oleh Dr. Masaru Emoto membuktikan bahwa air yang diberi kata-kata positif, apabila dilihat dibawah microscope, akan menghasilkan kristal indah dibandingkan dengan air yang diberi kata-kata negatif (http://www.masaru-emoto.net/english/water-crystal.html). Kalau air saja bisa demikian apalagi anak manusia toh? Tubuh kita terdiri dari 70% air, maka apabila anak diberikan kata negatif maka air di dalam tubuh akan membentuk pola negative juga. Sirami anak kita dengan kata-kata positif maka mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang positif. Puji dulu baru diberi tahu.

Jangan pernah meremehkan pertanyaan anak
Misalnya anak datang bertanya ke mamanya, “mama.. kenapa langit warnanya biru..” dan mamanya menjawab, “mama lagi sibuk, sana tanya mbak.” Sekali, dua kali, tiga kali… lama-lama anak ini akan berasumsi kalau mau bertanya tanya ke mbak saja karena mama sibuk. Waaah iya kalau mbaknya pinter.. kalau ngga.. ci-la-ka.

Contoh lain, ada anak datang ke papanya yang baru pulang kerja. Kebetulan papanya ini lembur dan kena macet. Anak ini hanya ingin dipangku dan dibacakan buku cerita. Baru satu atau dua halaman papanya capek dan akhirnya bilang “papa capek, kamu dibacain mbak aja ya”. sekali – dua kali, lama-lama anak akan berasumsi kalau papa pulang kerja papa capek. Jangan ganggu papa. Begitu papanya sadar kalau anaknya tidak pernah main dengan dia, anaknya sudah gede.. jangankan main sama papanya, yang ada nanti anaknya kelayapan sama temennya gak tau kemana.

Intinya, jangan sekali-kali meremehkan hal kecil. Hal kecil buat kita bisa menjadi hal besar untuk anak.

Refleksi diri
The thing that slap me in the face most adalah waktu si ibu bilang “anak dari dalam perut itu udah tau loh penolakan. Jadi apabila ada ortu yg bilang begini di awal kehamilan, “aduh aku blom siap punya anak (lagi)”, “aduh kok cowo/cewe lagi sihh”, itu harus hati-hati dan kalau bisa berdoa dan minta maaf. Karena tanpa disadari bisa jadi anaknya dalam bawah sadar menjadi anak yang penakut/introvert gara-gara adanya penolakan tsb.

Kenapa kok slap me in the face? Soalnya dulu ceritanya saya mau jaga kandungan di awal-awal nikah supaya bisa keliling dunia dulu, bungy jumping dulu, skiing dulu di New Zealand.. malah saya sudah beli tiket ke Singapura rencana mau ke Universal Studio sebelum tau kalau saya hamil seminggu sebelum kami berangkat. Saat itu perasaan saya happy tapi sempet mikir “loh kenapa sekarang sih, kan saya masih pengen main”. Malah pada saat itu kalau ditanya orang “hamil ya?” saya pasti jawabnya “iya nih” dengan embel-embel “kecelakaan” :(

Semoga anak saya gak merasa ditolak ya karena waktu awal-awal saya shok. Sekarang saya bersyukur banget kok dikaruniai anak gak lama setelah menikah, apalagi kalau melihat banyak orang yang pengen punya anak tapi belum dikasih. Kayaknya saya harus semedi dan berdoa dulu nih minta maaf sama Tuhan dan sama anak saya :)

Discussion

  1. Setuju bgt gw ama point point nya. Kita juga berusaha menerapkan yg sama...

    ReplyDelete
  2. topik loe berat yah menandakan kita sbg ortu nggak gampang buat ngedidik anak2 apalagi udah era globalisasi gini


    dulu gw pernah ikut retret penyembuhan luka batin di lembah karmel, disitu dikasih tau kalau anak yg tertolak dr dlm kandungan biasanya bakalan ciong sm yg nolak dia, gmn caranya biar nggak saling benci si pihak penolak ayah atau ibu cukup meluk si anak dan minta maaf atas perlakuannya thd anak simple yah tp byk ortu mgkn gengsi minta maaf sm anak jd yah gt deh

    wkt gw retret ada acara penyembuhan gitu jd dibawa kita dlm posisi doa yesus trus suster atau frater pd kasih ilustrasi dari kita dlm kandungan sampe usia kita skrg, bagi org yg membuka hati dan menerima yesus dan dia pernah berasa di tolak nanti disitu bakalan nangis meraung keras2 dan iye swrem abis gw gak berani buka mata haha krn kita harus fokus am persoalan pribadi apalagi sembari disitu para suster frater bernubuat sama bersabda pengetahuan "ada seorang bapak pd wkt kecil dia merasakan ditolak sewaktu dlm kandungan, skrg bapak itu merasakan aliran hangat di dalam perutnya bapak2 itu berusia diatas 50 th an dan duduk di sayap kiri, maafkan orang tua anda masfkanlah trus mulai deh berkumandang bhs roh lg buat doa nanti si bapak yg berasa lgs nangis mwndengking2 gitu deh baru disamperin sama tim doanya selain suster frater ada anggota KTM juga yg bantu biasanya

    gw cm sekedar sharing nggak ada maksud apa2 :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah gw ngeri tuh kalo ikut gitu2an.. dan entah knp pasti gw kebawa suasana kanan kiri nangis dan akhirnya ikut mewek hahaa.
      sebenernya aneh ya, kok bisa sih orang di dalam kandungan sadar kalo ditolak? apa mungkin krn perlakuan orang tuanya sampe itu anak gede masih menolak kali ya? aduuhh smoga gak ada ciong-ciongan deh, ngeri gw.

      btw ttg ret2 luka batin lo pernah ditulis di blog gak? kok gw blm pernah baca ya..

      Delete
    2. gak pernah nulis Mel hehehe abis takut topik sensi sih hihihi gw juga serem ikut gitu2an malah gak kenal karismatik sama sekali tapi disana gw dikasih karunia roh kudus bisa berbahasa roh sama puji2an (gw dapetnya yah pas retret itu) pernah juga dikasih karunia bersabda pengetahuan tapi gw secara gak lgs nolak misal ada seorang wanita yang blanlabla gw tahan itu mulut gw gak keluarin omongan gitu sampe sebadan gemeteran keringet dingin hihi habis gw takut

      gw juga lupa knp bisa si anak tau yg jelas itu pas hamil situasi kondisi ibu ngaruh ke anak, kaya gw hamil clarissa sensi bgt dan nangis begitu keluar anaknya cengeng smp skrg sensi, hamil conrad gw ceria anaknya pecicilan

      biasa malem2 kl anak separo sadar gw suka doain mereka gak sampe tumpang tangan, usap2 aja rambut atau kening sembari blg sayang mrk, mrk cakep yah kata2 positif deh

      Delete
  3. Gue tuh percaya banget, ada kaitan besar antara perilaku anak dengan suasana hati ibu pas anak itu ada di dalam kandungan. Dan itu sering banget sudah ada bukti nyatanya dari orang-orang sekitar yang cerita ke gue. Kalau Abby gue gak tau, blm bisa nilai, tapi yang jelas ini anak aktifnya ampun2an. Mungkin karena dulu gue juga aktif banget pas lagi hamilin dia hahaha.

    Intinya sih cuma 1, kalau udah siap buat nikah = siap untuk punya anak. Itu sih kata gereja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. gara2 komen lo gw jadi langsung tanya suami gw prilaku gw gimana pas hamil. Eh dia jawab "sama aja" dengan wajah datar -_-"
      haaha
      berarti sifat Grace sama gw bakalan sama dong yah? *ambil positipnya ajah*

      iya le, gw sempet lupa sama hal itu, kalo siap nikah hrs siap punya anak.. tp skrg gw bersyukuuuuuuur banget banget dikaruniai anak :)

      Delete
  4. Setuju sama pointnya. Thanks for sharing yah Mel, kepake gak cuma nanti dah punya anak. Tapi juga bisa jadi bahan masukan ke temen2 yg mau dan akan punya anak juga. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe. Glad to share kok Py.. smoga ajarannya berguna buat kita yah

      Delete
  5. Mel....postingan loe tamparan keras buat gw nie , gw ini selalu bilang ke org2 gw takut punya anak karna merasa ndk sanggup ngurusny, takut anakny salah didikan, tp dari denger nasehat org sekitar dan baca postingan loe gw tau jadi org tua susah banget tapi bahagia bisa punya anak melebihi segala2ny...thx mel for sharing, bnr2 membuka pikiran gw

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah gw seneng banget kalo postingan gw bisa berguna Mir.. semoga kita bs menjadi ortu yg baik buat anak2 kita, amien!

      Delete
  6. waahh.. yang point telat ngomong setuju banget cii..
    anak sepupu aku juga kaya gituu.. kebanyakan nonton sampe telat ngomong dan kata pertama nya bukan mama atau papa kaya kebanyakan anak laen..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa. anak2 skrg suka dibiarin ntn tv terus sampe lupa sama sekitarnya huhu

      Delete
  7. Tantangan dalam mendidik anak sekarang ini emang tambah berat ya. Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman bikin orang tua kadang agak sepelein perkembangan anaknya. Sering kali liat dimall anak balita ditaruh distroller dikasih mainan ipad, emak bapaknya gak tau ada dimana cuma ngelihat susternya aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaaaa. gw paling sebel kalo liat anak autis di mall mainan ipad. Justru ke mall kan harusnya buat jalan2. kalo mainan ipad mah dirumah ajeee wkwkwkk.. (smoga gw bs nerapin itu jg ke anak gw nantinya)

      Delete
  8. Mel, gara2 abis baca postingan elo, gua langsung seru sendiri buat postingan juga. wkwkwkw.. *baru sekarang deh bisa komen* hahaha.. Postingan elo membantu gua juga mel. untuk persiapan gua punya anak nanti. Sejujur2nya gua juga pengen gua bisa jadi ortu yang terbaik buat anak gua nanti. dan point2 diatas mengingatkan gua lagi, hal2 apa aja yang penting untuk membangun relasi sama anak.. :)

    Thank mel.. Semangat yaah elo biar bisa jadi ortu yang terbaik buat grace.. :)

    ReplyDelete
  9. Thx for sharing mel, Jujur gw deg2an skrg krn bakal mo pny baby... Gw malah kepikirannya bisa jd ortu yg baek ga ya, yg ga suka ngomel2 gt hahaha... Tp emang bener yg lu tulis, gw soalnya suka anak2 jd sering merhatiin klo anaknya bermasalah kdg tu bkn krn anaknya tp krn ortunya jg pny peran. Skrg jg kadang2 jd ngomong sendiri klo sedih, kecapekan sampe perut senut2 ato makan ga sehat, sorry ya dede hehe...

    Lu pasti bisa jd super mommy buat grace ;)

    ReplyDelete
  10. Wah mel gue juga tertampar nih hahahaha waktu tau hamil kan nangis2 ketakutan, waktu tu nyokap lgs bilang ga bole begitu krn walaupun masih kecil bgt usia kandungan tapi si janin uda tau dan ngerasa kalau mama nya ga pengenin dia. Mesti minta maap dah sama marco hihihi.
    Truss pas hamil gue bawaannya emosi aja di kantor, galak sm si bos. Ini marco makin gede makin kliatan galak nya T_T

    ReplyDelete
  11. Thanks for sharing Mel! Jadi pengingat buat gue.

    ReplyDelete
  12. Thanks tipsnya Mel, bagus banget. Aku blom punya anak sih, masih berdoa dan berusaha. Semoga segera ya, biar bisa praktekin teori yang diatas tadi :)

    ReplyDelete