Grace 3rd Birthday
Posted on Friday, November 25, 2016
Posted on Friday, November 25, 2016
Posted on Wednesday, October 26, 2016
Beberapa minggu kemarin, rumah saya tiba-tiba diserang sama laron. Pertama hanya beberapa ekor, lama-lama kok makin banyak aja sampe bisa puluhan. Ngeri banget karena mereka ada hampir diseluruh rumah. Papa saya langsung hubungi tukang bangunan yang renov rumah kami minta tolong disemprot anti rayap. Tapi, konsekuensinya rumah pasti bau dan kita gak mau ambil resiko obatnya terhirup sama bayi berumur 2 bulan.
Tadinya kami pikir mau nginep di hotel dekat rumah saja sehingga gampang bolak-baliknya kalo butuh apa-apa. Tapi dasar papa saya orangnya demen jalan, dia langsung memberikan ide untuk disemprot hari sabtu saja jadi kami bisa sekalian jalan-jalan ke luar kota. Pilihannya tentu yang gak jauh-jauh, antara Puncak, Bogor, atau Bandung.
Setelah browsing sana sini kami memilih yang paling dekat yaitu Bogor dan nginep di hotel Novotel.
Hey, ini perjalanan perdana Theo ke liar kota loh! :)
Kami berangkat dengan 2 mobil, saya, suami, anak-anak, dan sus. Kemudian satu mobil lagi untuk mama dan papa saya. Mama dan papa saya berangkat siangan nunggu tukangnya selesai kerja, sedangkan saya kabur pagi-pagi sebelum tukangnya kerja.
Jalanan cukup lancar hanya tersendat di pintu tol saja. Kami sampai di Bogor jam 11an dan langsung menuju Lemongras yang tersohor itu untuk makan siang. Sayangnya parkirnya penuh dan kami males kalau harus parkir jauh sambil nenteng 2 anak. Sepertinya saya belum jodoh dengan Lemongras, padahal penasaran loh.
Googling-googling dan kami memutuskan untuk makan siang di Kedai Kita. Restorannya ramai tapi pelayanannya cepat. Makanannya pun enak dan harganya reasonable. Yang saya kurang suka malah dekornya karena model rumah kuno. Kalau malam pasti angker.
![]() |
I Fumie hotplate yang katanya paling terkenal. Enyaaakkk. |
![]() |
Main di daerah outdoor |
![]() |
Foto bertiga selesai sarapan. Tebak yuk siapa yang belum mandi :p |
![]() |
Foto berempat sebelum pulang |
Posted on Thursday, October 20, 2016
Sejak sebelum hamil Theo, saya sudah sering mendengar cerita tentang kecemburuan kakak terhadap adiknya. Mau yang usianya beda sedikit ataupun beda jauh, yang namanya cemburu itu kemungkinan besar pasti ada. Makanya, sejak tau kami hamil lagi, saya selalu memberi tahu Grace tentang sosok seorang adik.
Grace berusia 2 tahun. Tapi dasar anaknya pintar, pertanyaan pertama yang dia tanyakan adalah "dedeknya cewe yah?". Ketika itu kami sedang berharap dapat anak laki-laki, maka kami sering bilang "semoga cowok ya Grace biar sepasang". Grace pun langsung bilang gak mau, maunya dedek cewek ajah.
Kami selalu ajak Grace kekunjungan rutin check up. Kami selalu bilang kalau kita mau pergi lihat dedek, dan Grace selalu excited. Pas usia kandingan saya 4 bulan, dokter bilang kita lagi intip "anu"nya dedek nih. Wah bener dapat anak laki-laki. Papanya seneng banget, tapi Grace malah menggerutu di depan dokter kalau maunya dedek cewe aja. Saat itu terlihat lucu, ya namanya anak 2 tahun yah. Tapi siapa sangka kalau dia serius maunya dedek cewe aja.
Setelah tau dedeknya cowo, Grace terlihat kurang suka sama sang janin. Dia bia tiba-tiba pukul perut saya. Ketika ditanya kenapa mukul mama? Dia bilang kalau dia ga suka sama dedek, karena dedek cowo. Terus pernah sekali dia bilang kalau dedeknya ntar mau dibuang ke tong sampah aja.
Jelas saya sedih dengernya. Tapi ya saya maklum, mungkin dia sudah mulai ada perasaan cemburu sama dedeknya yang masih di perut itu.
Saya dan Tomo terus bilang ke Grace supaya sayang dedek, cium perut mama, elus-elus, dsb. Ya kadang anaknya mau kalau lagi manis. Tapi kadang juga gak mau kalau lagi jelek moodnya.
Setelah dedeknya lahir, awalnya dia bersikap acuh tak acuh, tapi lama kelamaan, seiring perhatian saya yang sering terpecah, dia mulai acting up. Seringnya sih nangis ketika saya nyusuin dedeknya di jm dia mau tidur, teriak-teriak sambil suruh saya stop nyusuin. "Dedek ga bole nyusuu", "mama ga boleh nyusuin dedek", "nyusuinnya udah aaaahhh", sambil berurai air mata.
Saya kadang tetap nyusuin walaupun dia teriak. Maksud saya, Grace harus paham kalau saya harus nyusuin Theo. Saya gak mau kasih botol ke Theo yang nantinya malah jadi kebiasaan. Kasihan Grace.
Pernah juga dia berusaha pukul dedeknya yang lagi nyusu. Kami tahan tentunya, yang bikin dia tambah teriak-teriak karena stress.
Padahal ya, kalau lagi ga menyusui saya berusaha main sama Grace lebih sering loh. Tapi ya, moment sebelum tidur sepertinya tidak mau dibagi dengan yang lain, hanya mau dikelonin sama saya.
Akhirnya saya selalu usahakan untuk Theo nyusu lebih dulu sebelum Grace masuk kamar tidur. Tapi kadang susah juga karena nidurin Grace itu lama, masuk kamar jam 9, bisa baru tidur jam 11 malam. Ya Theo keburu laper lagi ~_~.
Bulan lalu, sebelum tidur Grace sering sekali minta pipis. Awalnya setengah jam sekali, lalu 20 menit sekali, dan beberapa hari setelahnya bisa per-5 atau 10 menit dia minta pipis. Kami takut kalau Grace kena anyang-anyangan. Tapi anehnya pipisnya selalu keluar dan terlihat lumayan banyak. Sampai kami penasaran dan tampung pipisnya di potty. Ternyata setiap pipis, pipisnya cuma 10 sampai 30 ml, dikit sekali walaupun pasti keluar. Lumayan bikin saya dan Tomo stress karena semalam bisa sampai 20x bolak balik wc dalam waktu 2 jam -_-".
Esoknya kami ke dokter urolog. Hasilnya? Ada infeksi external yang bisa dilihat dengan mata, yaitu kemerahan di daerah kemaluannya. Dikasih antibiotik untuk 2 hari. Sembuh, kemerahannya hilang, tapi pipis-pipisnya masih. Kami sampe capek dan kadang emosi juga tiap beberapa menit minta pipis. Capek kan jongkok bangun bukain celananya.
Konsul dengan dokter urolog lagi dan disuruh tes urin. Hasilnya? Normal semua. Lega sekaligus curiga. Kayaknya ada yang gak bener nih...
Besoknya kami ke dokter anak langganan di RS Carolus. Ceritain semua masalahnya dan juga kondisinya yang baru punya dedek. Dokter periksa dan dia bilang kalau Grace sehat. Masalahnya sepertinya adalah dipikiran. She is seeking for attention, kata dokternya. Percaya gak percaya loh anak 3 tahun bisa acting kayak gini. I mean. Siapa yang ngajarin???
Memang bisa ya dok anak segini acting pipis-pipis untuk cari perhatian?
"Oh, jangan salah. Anak segini biasa kita sebutnya drama queen," kata si dokter.
Ternyata dia pernah menemukan beberapa kasus seperti ini. Waktu itu kasusnya adalah keponakan dokter kandungan saya. Sama, baru punya adik juga. Tapi karena keluarganya punya USG, jadi sebelum dan sebelah pipis dia di USG. Hasilnya, dia pipis, tapi gak dikeluarin semua. Kantong pipisnya masih penuh. Dia bisa atur supaya gak pipis sekaligus supaya bisa pipis terus. Amahzing ya otak bocah itu. Sampai bisa mengatur strategi seperti itu!
Akhirnya ya gak dikasih obat apa-apa sama dokter. Beliau hanya menyarankan untuk spend kore time bertiga aja seperti sebelum adiknya lahir. She needs that. Coba refreshing pergi ke tempat yang jauh. Suruh Grace latih tahan pipisnya di jalan. Kalau dia maksa pengen pipis, sediain plastik aja, kalau gak mau ya suruh dia belajar tahan.
Sepulang dari dokter kami langsung praktek ke mall. Selama di mall grace beberapa kali minta pipis, tapi kami suruh tahan sambil alihkan perhatiannya. Lumayan, bisa tahan pipis jadi sejam sekali.
Weekend besoknya kami ajak Grace lihat ikan di Seaworld. Selama di sana, Grace blas gak minta pipis sama sekali, sampai saya yang harus ajak dia pipis. Terbukti kan kalau selama ini Grave tuh gak sakit, cuma cari perhatian papa mamanya saja.
Saya melihat kejadian ini bukannya kesal karena Grace jadi drama queen, tapi malah kasihan. Ternyata Grace beneran tertekan dengan kehadiran dedeknya. Mana semua orang berharap Grace jadi lebih dewasa dan bisa langsung sayang sama dedeknya kan.
Mungkin posisi Grace bisa dibayangkan sama kayak kalau tiba-tiba suami kita bawa pulang istri baru yang lebih imut dan lebih muda. Semua orang yang datang memuji-muji istri baru itu sambil kasih hadiah. Istri lama diharapkan mau berbagi suami dan langsung sayang sama istri baru. Ya jelas susah dong...
Setelah kejadian itu, malamnya, sambil nahan Grace yang masih terpipis-pipis, saya bilang sama Grace kalau mama sayang sama Grace. Walaupun ada dedek Theo sayang mama gak berubah. Mama minta maaf kalau mama suka emosi sama Grace karena mama suka kecapekan. Saya bilang itu sambil meluk Grace yang masih pengen pipis, lalu bilang pipisnya coba ditahan sampai besok pagi yah karena dari tadi pipisnya udah banyak. Mama sayang sama Grace, ga mau lihat Grace pipis terus. Akhirnya dia tertidur dipelukan saya. Sebelumnya dia bilang, "Ges pipisnya besok aja ya ma".
Duh jadi sedih lagi :p
Setelah malam itu, bisa dibilang keadaannya lebih membaik. Sekarang tiap malam kami berdoa bersama memohon agar Grace dan Theo bisa saling menyayangi satu sama lain.
Sekarang Grace sudah sembuh dan mulai terlihat sayang sama dedeknya. Ya ada kejadian beberapa kali dia isengin dedeknya, tapi masih dalam tahap wajar.
Kita sama-sama belajar ya nak. Grace belajar sayang sama dedek, mama dan papa belajar memahami kebutuhan Grace, dan berbagi waktu serta kasih sayang kepada Grace dan Theo secara merata. Semoga Tuhan menerangi jalan kita semua agar menjadi keluarga yang rukun dan harmonis. Amin.
Akhir kata, ternyata punya adik begitu toh rasanya (baru paham karena saya anak tunggal).
Posted on Friday, September 30, 2016
Dari hari pertama lahir, saya sudah lebih pede menghandle Theo. Kalau dulu kita (saya dan Tomo) setengah mati empot-empotan jagain Grace di RS sampe gak bisa tidur karena Grace nangis terus (curiga kelaperan karena asi belum keluar), lain ceritanya dengan Theo. RS Carolus tempat saya melahirkan bener-bener pro asi dan pro-rooming in. Bayangkan, dari lahir saya cuma dipisahkan selama 6 jam untuk observasi bayinya. Setelah itu ya bayinya langsung ngejogrok terus disebelah saya. Palingan diambil bidan jam 5 pagi selama 2 jam untuk di jemur dan dimandikan. Untung saya dan Tomo sudah ahli *sombong*. Jadi kami sudah tidak stress lagi. Saya sudah PD dengan asi saya, dan Tomo sudah PD dengan keahliannya ganti popok. Lol.
Theo anteng banget selama di RS. Kalo oek-oek langsung saya susuin dan setelah itu tidur sampe harus kami bangunin untuk nyusu. Saya pun sudah bisa jalan-jalan dari hari pertama, jadi tanpa Tomo pun saya sudah bisa angkat bayi dari box dan taruh kembali setelah selesai menyusui. Tomo bisa bobok lumayan lama deh malam harinya.
Masalah datang seminggu setelah Theo pulang dari RS. Berat badannya turun lumayan banyak. Lahir dengan berat badan 3720 gr, pas pulang dari RS susut menjadi 3340 gr. Lalu bukannya naik, malah turun ke 3180 gr pas check up dokter seminggu kemudian. Padahal, seharusnya berat badannya harus sudah balik ke berat badan awal pas lahir. Untung Dsa saya tanggap kalau saya pasti ada masalah di menyusui. Langsung saya disuruh ke klinik laktasi hari itu juga.
Di klinik laktasi saya diajarin dari awal lagi cara mentusui yang benar, cara pijat payudara, cara memerah pake tangan (yang sampe sekarang saya belum bisa), dan cara meminumkan menggunakan cup feeder.
Kesannya gimana yah, anak pertama sukses asi kok sampe 10 bulan, dan stopnya pun gara2 saya sakit dan harus minum obat yang bikin asi seret. Masak iya, ini anak kedua saya masih gak bisa nyusuin?! Percaya gak percaya dengan diri saya sendiri. Tapi itulah yang saya hadapi. Masalahnya cuma 1, latch on yang tidak benar. Pantas saya selalu sakit saat menyusui dan puting lecet. Saya sampai bertanya dalam hati loh, kenapa Tuhan membuat menyusui itu menyakitkan? Padahal saya yakin kalau Tuhan menciptakan sesuatu gak mungkin salah, gak mungkin bikin susah. Ternyata bukan Tuhan yang salah membentuk puting saya ya, sayanya aja yang gak bisa pakenya :p
Setelah sadar akan kesalahan saya, setiap mau menyusui saya selalu matengin youtube dulu. Search key nya "latch on baby". Disitu saya mulai belajar kalau puting bukan asal disodorin doang, tapi harus kita posisikan dengan benar dan agak di dorong masuk ke dalam mulut bayi secara agak paksa :p. Setelah posisinya benar, baru deh saya terbebas dari yang namanya lecet dan sakit waktu menyusui. Bye bye medella pureland haha.
Eh tapiii, ga lama setelah itu, saya merasa sakit lagi di PD kiri saya, tapi rasanya hanya setelah menyusui. Nyut-nyutan banget setelah menyusui, apalagi kalau terkena baju. Saya kira saya terkena infeksi jamur lagi kayak waktu menyusui Grace. Tapi setelah konsultasi sama dsa, ternyata yang bikin sakit itu adalah... jerawat!!! Iyaaa, PD saya jerawataan >.<. Memang ada benjolan putih, tapi saya kira itu hanya sumbatan susu, ternyata jerawat dong. Dan bener sih radanya sama kayak jerawat di muka kalau disentuh, nyut-nyutan kan. Ada ada aja yah. Obatnya apa? Gak ada. Disuruh susuin aja dengan posisi yang berbeda-beda agar pecah sendiri. Atau kalau sudah gak tahan sama sakitnya, dsa bisa bantu cungkilin. Hiii, ngebayangin dicungkil bikin saya mundur teratur. Saya rajin susuin aja deh. Dan bener sih, setelah 2 hari jerawatnya hilang, hehe.
Jadii, setelah semua permasalahan PD hilang, berat badan Theo berangsur naik. Ketika check up di 34 hari, beratnya menjadi 4.5 kg dengan panjang 55 cm. Terus terang saya lega banget. Kalau berat badan anak kurang rasanya kayak saya punya hutang susu :p
Sekarang saya mompa hanya 1 kali sehari untuk persiapan kembali ngantor 1.5 bulan lagi. Lumayan deh, kulkas udah terisi sebagian. Saya pikir kalau saya kerajinan pompa dan hasilnya kebanyakan juga nantinya bingung mau dikemanain setelah kulkasnya full. Kurang jadi masalah, kebanyakan juga jadi masalah loh. Sekarang sih sepertinya pas untuk kebutuhan Theo. Semoga bisa pas terus sampe 2 tahun ya.
Segini dulu deh cerita tentang berat badan dan asi nya. Next saya mau cerita tentng Grace dan perubahan sikap setelah ada dedenya. Tapi next post aja yah, nyicil nulisnya.
Ps. Berhubung PC saya diungsikan dan diganti dengan box bayi, jadi sekarang saya hanya hisa ngeblog dan blog walking lewat HP. Jadi maklum ya kalau saya jadi rada "menghilang" dan gak bales komen satu-satu. Belum fasih euy ngeblog lewat HP. Ini aja mau insert foto langsung dari HP aja masih bingung. Saya harus transfer ke HP android dulu baru bisa upload ~_~'
Waktu pas 30 hari. Ekspresinya lucu_lucu banget! |
Setelah check up dokter dan ketahuan berat badan dan panjangnya. Kalau di Carolus tumbangnya bener-bener ditelanjangi loh. Jadi ya akurat banget karena tanpa tambahan berat benang sedikitpun. |
Posted on Tuesday, September 13, 2016
![]() |
Si ganteng usia 1 hari |
![]() |
Selesai dari ruang bersalin dan pemulihan. Bareng-bareng di dorong ke kamar |
![]() |
Beberapa saat setelah IMD. Tangisnya kencang banget :-) |
Posted on Monday, August 1, 2016
Bonus foto.
Mungkin kepengen punya anak cowok, sampe anak cewek aja
diajakin naik motor. Sabar ya pahh, sebentar lagi kok…
|
Posted on Friday, July 22, 2016